Ketahui Pengertian dan Jenis-Jenis Wilayah serta Konsep Perwilayahan
Wilayah adalah dimensi ruang atau spasial yang mencakup area di permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari area lain. Terdapat tiga jenis wilayah yaitu wilayah formal (wilayah homogen), wilayah nodal (wilayah fungsional), dan wilayah perencanaan (wilayah program).
Apa yang dimaksud dengan wilayah? Apa itu wilayah dan contoh? Pengertian wilayah? Apa itu wilayah dan daerah? |
Pengertian Wilayah
Wilayah bukan lagi konsep asing bagi kita. Istilah ini sering muncul dalam pembelajaran IPS. Contohnya adalah wilayah pertanian, wilayah industri, wilayah pesisir, wilayah pedesaan, wilayah perkotaan, dan sebagainya. Setiap wilayah ini mencerminkan ciri khas yang sesuai dengan namanya. Sebagai contoh, wilayah pertanian menggambarkan area pertanian yang luas, sementara wilayah industri mencerminkan berbagai kegiatan industri yang meliputi pabrik-pabrik di area yang besar.
Dalam bahasa Inggris, istilah "wilayah" dikenal sebagai "region". Hadji Serosa mengungkapkan bahwa wilayah adalah istilah yang merujuk kepada area di permukaan bumi yang memiliki batasan yang jelas. Sementara itu, Hartshorn mendefinisikan wilayah sebagai suatu area yang memiliki ciri-ciri yang spesifik yang membedakannya dari area lain. Dengan demikian, wilayah dapat dianggap sebagai dimensi ruang atau spasial yang mencakup area di permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari area lain.
Perbedaan karakteristik antar wilayah meliputi aspek fisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di dalamnya. Perbedaan ini muncul karena adanya berbagai dinamika dan interaksi dari komponen fisik, manusia, dan teknologi di setiap wilayah. Sebagai contoh, jika suatu wilayah memiliki tanah berkapur, curah hujan yang rendah, dan teknologi yang dimiliki oleh penduduk sederhana, maka wilayah tersebut dapat berkembang menjadi hutan jati.
Jenis-Jenis Wilayah
Wilayah di permukaan bumi sangatlah beragam dan tidak seragam. Terdapat tiga jenis wilayah yaitu wilayah formal (wilayah homogen), wilayah nodal (wilayah fungsional), dan wilayah perencanaan (wilayah program).
1. Wilayah Formal (Wilayah Homogen)
Wilayah formal, yang juga dikenal sebagai wilayah homogen, merupakan unit geografis yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu. Pengelompokan wilayah formal ini meliputi aspek fisik, sosial, politik, atau ekonomi. Sebagai contoh, wilayah pertanian di pedesaan dapat dianggap sebagai wilayah formal karena penduduknya memiliki mata pencaharian yang serupa sebagai petani, dan lingkungannya ditandai oleh lahan pertanian. Di sisi lain, wilayah industri akan ditandai oleh pabrik-pabrik yang luas.
2. Wilayah Nodal (Wilayah Fungsional)
Wilayah nodal, yang juga disebut sebagai wilayah fungsional, terdiri dari beragam elemen yang berbeda satu sama lain, namun saling bergantung dan berhubungan satu sama lain. Pembentukan wilayah fungsional biasanya dinamis dan dimulai dari suatu titik pusat atau wilayah sentral, yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan wilayah di sekitarnya.
Contoh wilayah fungsional adalah wilayah Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Pusat Bisnis Semarang.
3. Wilayah Perencanaan (Wilayah Program)
Wilayah perencanaan, juga dikenal sebagai wilayah program, adalah unit wilayah pengembangan yang menjadi fokus dari berbagai program pembangunan. Wilayah perencanaan ini memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata ruang, di mana wilayah ini menjadi subjek atau alat untuk mencapai tujuan pembangunan.
Wilayah perencanaan memiliki peran penting dalam kebijakan regional, karena kemajuan pembangunan di wilayah ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di tingkat regional. Sebagai contoh, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042 telah diresmikan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2022. Contoh lainnya adalah proyek food estate yang sedang dikembangkan di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara, yang bertujuan untuk mengembangkan produksi tanaman hortikultura.
Perwilayahan (Regionalisasi)
Faktanya, seringkali kita dihadapkan pada fenomena alam, sosial, dan buatan yang sulit untuk dikategorikan ke dalam wilayah tertentu. Oleh karena itu, perlu identifikasi dan pengelompokan agar kita dapat dengan jelas menentukan jenis wilayahnya. Proses identifikasi dan pengelompokan ini dikenal sebagai perwilayahan. Perwilayahan diartikan sebagai langkah identifikasi dan pengelompokan wilayah berdasarkan kesamaan dan perbedaan karakteristiknya dengan wilayah lain.
Dalam praktik perwilayahan, kita mempertimbangkan kriteria dan tujuan terkait dengan pengelompokan wilayah. Kriteria perwilayahan mencakup aspek fisik, sosial, budaya, dan ekonomi. Tujuan perwilayahan difokuskan pada tiga jenis wilayah khusus, yaitu wilayah formal, wilayah nodal, dan wilayah perencanaan.
1. Perwilayahan Formal (Homogen)
Perwilayahan formal dilakukan dengan mengelompokkan wilayah-wilayah tertentu yang memiliki karakteristik serupa atau homogen. Karakteristik homogen wilayah dapat diidentifikasi melalui data spasial dan data statistik yang mencerminkan kondisi wilayah yang sedang diidentifikasi. Data ini membantu kita menemukan persamaan dan perbedaan antar wilayah, yang kemudian menjadi dasar untuk pengelompokan wilayah secara formal.
Sebagai contoh, kita dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan provinsi-provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak berdasarkan data kependudukan per provinsi. Dengan cara ini, kita dapat mengidentifikasi provinsi-provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, dan Sulawesi Selatan sebagai wilayah-wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, meskipun letak geografisnya berbeda.
2. Perwilayahan Nodal (Heterogen)
Perwilayahan nodal atau polarisasi dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antara titik pusat dan unit-unit lain di sekitarnya. Hubungan antara titik pusat dan wilayah-wilayah lain di sekitarnya dapat diidentifikasi melalui analisis pola keruangan wilayah pada peta dan pola interaksi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Pola keruangan wilayah sentral (titik pusat) memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika wilayah lain di sekitarnya.
Sebagai contoh, perwilayahan fungsional untuk kawasan Gerbangkertosusila didasarkan pada keterkaitan spasial antara wilayah Surabaya sebagai pusat dengan wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
3. Perwilayahan Perencanaan (Program)
Perwilayahan perencanaan melibatkan pengelompokan wilayah-wilayah tertentu berdasarkan perannya dalam suatu program pembangunan. Identifikasi wilayah perencanaan didasarkan pada dokumen perencanaan tata ruang wilayah dan program lain yang terkait dengan kebijakan pembangunan. Batasan dalam perwilayahan perencanaan ini berdasarkan analisis pembangunan dan konteks geografis di mana program pembangunan akan dilaksanakan.
Sebagai contoh, pengembangan industri hijau di Kalimantan Utara dapat dianggap sebagai perwilayahan perencanaan karena wilayah hutan di sana sedang dikembangkan menjadi wilayah industri hijau.
Sekian pembahasan kali ini tentang Pengertian dan Jenis-Jenis Wilayah. Semoga bermanfaat.
Salam hangat geograf muda.