Potensi Sumber Daya Laut dan 18 Ekoregion Laut Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan seluas 5,9 juta km2. Negara ini juga memiliki garis pantai yang panjang kedua terbesar di dunia setelah Kanada, yaitu sekitar 95.161 km. Keberadaan wilayah pantai yang besar ini memberikan Indonesia sumber daya kelautan yang sangat kaya.
Berapa luas perairan Indonesia? Berapa panjang garis pantai Indonesia? Apa saja potensi kelautan Indonesia? Apa saja 18 sebaran ekoregion di Indonesia? |
Potensi Kelautan Indonesia
Laut Indonesia memiliki berbagai potensi, seperti hutan mangrove yang mencakup 19% dari total hutan mangrove dunia yakni sekitar 4,25 juta hektar dan terumbu karang yang meliputi 18% dari total luas terumbu karang di seluruh dunia.
1. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah jenis hutan yang tumbuh di dekat pantai atau estuaria di daerah tropis yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove sangat penting karena memiliki manfaat dalam berbagai hal seperti mencegah erosi pantai, melindungi dari abrasi, membersihkan limbah berbahaya, dan banyak lagi.
Dari sisi ekonomi, hutan mangrove menjadi sumber kayu, tempat wisata, bahan bangunan, dan lainnya. Secara biologis, hutan mangrove juga memiliki peran penting sebagai tempat untuk berkembang biak dan tumbuhnya ikan, kerang, kepiting, serta satwa burung.
2. Perikanan
Potensi perikanan berada di sepanjang pantai Indonesia. Potensi ini sangat besar, mulai dari jenis ikannya yang beragam hingga jumlahnya yang melimpah. Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi ikan jenis pelagis.
Di bagian timur Indonesia, kita bisa menemukan ikan pelagis besar seperti tuna dan cakalang. Selain ikan-ikan tersebut, masyarakat pesisir Indonesia juga banyak membudidayakan ikan seperti bandeng dan udang.
3. Padang Lamun
Lamun bisa ditemukan hingga kedalaman empat meter di laut. Lamun tumbuh di pantai-pantai yang memiliki lumpur, pecahan kerang, kerikil, dan pasir. Mereka juga tumbuh di daerah yang terpengaruh oleh pasang surut. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan dan perkembangan lamun akan membentuk area seperti padang rumput di bawah air.
Lamun sangat bermanfaat karena mereka memberikan tempat tinggal bagi berbagai jenis makhluk hidup, membantu mengolah zat-zat penting, dan menangkap partikel-partikel kecil dalam air.
4. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah struktur bangunan kapur yang dibentuk oleh makhluk hidup seperti alga dan karang batu. Fungsinya mencakup beberapa hal, seperti menjadi tempat wisata, melindungi pantai dari gelombang laut, serta menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk seperti alga, udang karang, teripang, dan kerang mutiara.
Salah satu terumbu karang terluas di dunia terdapat di Indonesia. Di negara ini, terdapat juga kekayaan laut yang sangat beragam, termasuk 590 jenis karang, 2500 jenis mollusca, 1500 jenis udang-udangan, dan 2500 jenis ikan.
Terumbu karang memiliki manfaat dari berbagai aspek, seperti sosial-ekonomi, ekologi, dan ekonomi. Bagi masyarakat nelayan, terumbu karang menjadi sumber penghidupan yang penting. Terumbu karang juga berperan dalam melindungi pantai dan mengurangi abrasi akibat gelombang laut. Di samping itu, terumbu karang juga memiliki nilai ekonomi sebagai destinasi wisata, sumber bahan obat-obatan, dan sebagai sumber pangan.
Sebaran Ekoregion Laut Indonesia
Sebaran potensi sumber daya laut di Indonesia dikelompokkan berdasarkan wilayah ekologis. Berikut adalah delapan belas wilayah ekologis di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya laut.
1. Ekoregion Samudra Hindia Barat Sumatra
Wilayah ini mencakup empat cekungan sedimen dengan beragam habitat laut di sepanjang pantai, termasuk potensi minyak dan gas, serta tujuan wisata seperti Pulau Weh, Nias, dan Mentawai.
2. Ekoregion Samudra Hindia Selatan Jawa
Di wilayah ini terdapat dua cekungan sedimen dengan potensi minyak dan gas. Pelabuhan Ratu di sini memiliki air laut dalam yang dapat dimanfaatkan untuk energi angin dan arus.
3. Ekoregion Selat Malaka
Wilayah ini dikenal karena keanekaragaman hayati, potensi minyak dan gas, serta sebagai jalur pelayaran internasional. Pulau Bintan adalah salah satu destinasi wisata baharinya.
4. Ekoregion Laut Natuna
Wilayah ini memiliki tiga cekungan yang memiliki potensi minyak dan gas, serta beragam jenis ikan dan hayati lainnya.
5. Ekoregion Selat Karimata
Wilayah ini memiliki dua cekungan berpotensi minyak dan gas, juga dikenal dengan tambang timah di Pulau Bangka dan Belitung, serta ekosistem hutan mangrove di sepanjang pesisir Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.
6. Ekoregion Laut Jawa
Wilayah ini terdiri dari tujuh cekungan berpotensi minyak dan gas, memiliki peluang besar dalam sektor perikanan, dan berbagai ekosistem seperti hutan mangrove, lamun, terumbu karang, serta spesies ikan hiu air tawar yang sangat langka.
7. Ekoregion Laut Sulawesi
Wilayah ini memiliki tiga cekungan berpotensi minyak dan gas serta potensi perikanan yang besar. Wilayah ini juga menjadi rumah bagi ikan purba coelacanth dan keanekaragaman penyu hijau serta karang terbesar di Asia Tenggara.
8. Ekoregion Selat Makassar
Di wilayah ini terdapat empat cekungan besar dengan potensi minyak dan gas. Perikanan kakap merah dan ikan terbang juga punya potensi besar di wilayah ini.
9. Ekoregion Perairan Bali dan Nusa Tenggara
Wilayah ini mencakup enam cekungan berpotensi minyak dan gas, dan memiliki beragam ekosistem seperti hutan mangrove, terumbu karang, dan kawasan konservasi perairan yang luas.
10. Ekoregion Teluk Tomini
Wilayah ini memiliki aktivitas unik seperti hidrotermal bawah laut dan pemijahan ikan sidat. Terumbu karang dan biodiversitas endemik, serta potensi perikanan dan wisata di Pulau Togean.
11. Ekoregion Laut Halmahera
Wilayah ini memiliki lima cekungan berpotensi minyak dan gas, serta beragam sumber daya seperti energi terbarukan, pertambangan nikel, dan keanekaragaman hayati.
12. Ekoregion Laut Banda
Di wilayah ini terdapat tiga cekungan dengan potensi minyak dan gas, air laut yang jernih dengan kekayaan terumbu karang serta pulau karang yang unik.
13. Ekoregion Laut Banda Timur Sulawesi
Wilayah ini memiliki lima cekungan berpotensi minyak dan gas, serta keanekaragaman hayati dan potensi perikanan.
14. Ekoregion Laut Banda Selatan Sulawesi dan Teluk Bone
Wilayah ini memiliki empat cekungan berpotensi minyak dan gas, kekayaan hayati terumbu karang tertinggi di dunia, serta potensi perikanan dan destinasi wisata seperti Takabonerate dan Wakatobi.
15. Ekoregion Laut Seram dan Teluk Bintuni
Wilayah ini memiliki empat cekungan berpotensi minyak dan gas, ekosistem mangrove yang luas, keanekaragaman terumbu karang, dan potensi perikanan.
16. Ekoregion Samudra Pasifik Utara Papua
Wilayah ini memiliki dua cekungan berpotensi minyak dan gas, serta berbagai perikanan seperti udang dan tuna mata besar. Ada juga kima, jenis kerang terbesar di perairan laut hangat.
17. Ekoregion Teluk Cendrawasih
Wilayah ini memiliki beragam sumber daya termasuk mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus, serta potensi perikanan dan wisata. Terdapat juga potensi migas dan sumber daya laut lainnya.
18. Ekoregion Laut Arafura
Wilayah ini memiliki tiga cekungan berpotensi minyak dan gas, budidaya mutiara, serta beragam sumber daya seperti penyu hijau, ekosistem mangrove, buaya muara, dan mamalia laut (cetacean).
Sekian pembahasan kali ini tentang potensi sumber daya laut Indonesia serta 18 sebaran ekoregionnya. Jangan lupa untuk cek artikel yang lainnya!.
Salam hangat sobat geograf.