4 Masalah Kependudukan di Indonesia. Ada Apa Aja?

4 Masalah Kependudukan di Indonesia. Ada Apa Aja?

4 Masalah Kependudukan di Indonesia. Ada Apa Aja?
17 Februari 2023

Jumlah penduduk yang tinggi membawa sejumlah permasalahan di Indonesia. Beberapa permasalahan kependudukan yang muncul termasuk jumlah penduduk yang sangat besar, pertumbuhan populasi yang cepat, distribusi yang tidak merata, dan tingkat pendidikan serta kualitas penduduk yang rendah.



Masalah Kependudukan di Indonesia

Berapa jumlah penduduk di Indonesia?

Mengapa populasi penduduk di Indonesia terus bertumbuh?

Seperti apa kualitas sumber daya manusia di Indonesia?

Apa saja masalah kependudukan di Indonesia?



Berdasarkan data dari Worldometers, populasi Indonesia mencapai 270,20 juta orang, yang merupakan 3,49% dari total penduduk dunia. Indonesia menempati peringkat keempat dalam daftar negara dengan populasi terbesar di dunia, setelah Tiongkok (1,42 miliar orang), India (1,37 miliar orang), dan Amerika Serikat (328 juta orang).


Ketidakseimbangan antara pertumbuhan populasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah sumber utama dari masalah kependudukan yang menjadi aspek sosial. Tantangan-tantangan ini terjadi dalam lingkungan sosial atau masyarakat. Permasalahan kependudukan muncul akibat disproporsi antara laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.



Jumlah penduduk yang besar



Jumlah penduduk dalam suatu wilayah tidak bersifat konstan, tetapi senantiasa mengalami perubahan. Kenaikan jumlah penduduk terjadi karena dinamika kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Faktor penduduk dalam suatu negara memiliki dampak yang signifikan dalam pelaksanaan pembangunan. 


Pada masa sekarang, populasi negara Indonesia telah mencapai lebih dari 270,2 juta individu. Jumlah penduduk yang luas memiliki potensi yang berdampak besar terhadap penyediaan sumber daya manusia. Namun, di sisi lain, permasalahan yang timbul jauh lebih kompleks daripada potensi yang ada.


Isu pokok yang timbul akibat jumlah penduduk yang besar adalah kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Sebagai contoh, keterbatasan lapangan pekerjaan, fasilitas kesehatan, sarana umum, pasokan pangan, dan lahan.



Pertumbuhan Penduduk yang Cepat



Jika pertumbuhan populasi yang cepat tidak diimbangi oleh keseimbangan daya dukung lingkungan, berbagai isu akan muncul, termasuk tantangan dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.



Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia



Dari data yang disajikan, terlihat bahwa sejak tahun 1971, tingkat pertumbuhan populasi Indonesia telah menurun. Walaupun mengalami penurunan, tingkat pertumbuhan populasi Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Belanda dengan tingkat pertumbuhan hanya 0,3%, Inggris 0,1%, dan Finlandia 0,2%. 


Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan sejumlah masalah lainnya. Contohnya, masalah yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi meliputi kelaparan, kriminalitas, pengangguran, dan sejenisnya.



Persebaran yang tidak Merata



Kepadatan penduduk di Indonesia tidak sejalan dengan pola distribusi yang merata. Sebagai ilustrasi, Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada pulau-pulau lainnya. Pola ketidakmerataan ini pada penduduk Pulau Jawa mengakibatkan pengurangan luas lahan pertanian karena sebagian besar area telah diubah menjadi kawasan permukiman dan industri. Di sisi lain, pulau-pulau lain masih memiliki potensi yang belum tereksplorasi sepenuhnya disebabkan oleh kekurangan sumber daya manusia.


Kapasitas lingkungan di Pulau Jawa lebih besar dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap unit luas di wilayah tersebut mampu mendukung aktivitas manusia dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain, misalnya Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. 


Meskipun demikian, perlu diingat bahwa setiap wilayah memiliki batasan daya dukungnya terhadap lingkungan. Oleh karena itu, walaupun Pulau Jawa memiliki kapasitas lingkungan yang lebih tinggi, penting untuk menyadari bahwa ada batas yang mengatur sejauh mana wilayah tersebut dapat mendukung aktivitas manusia.



Kualitas Penduduk yang Masih Rendah



Salah satu penyebab laju pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah banyaknya remaja yang telah menikah. Kurangnya pengetahuan dan kesiapan dari pasangan yang menikah menyebabkan timbulnya risiko kesehatan yang signifikan bagi ibu dan bayi yang lahir. Ketidakpahaman ini juga mereduksi kapasitas pasangan muda dalam menghasilkan generasi mendatang yang berkualitas dan unggul.


Di Indonesia, satu dari sembilan gadis berusia 20-24 tahun telah menikah sebelum mencapai usia 18 tahun. Pada saat ini, terdapat 1,2 juta kasus pernikahan pada usia anak, yang menempatkan Indonesia di peringkat kedelapan di dunia dalam hal jumlah pernikahan usia anak secara global. Banyak dari mereka tidak memahami pentingnya mengatur jarak kelahiran yang aman agar bayi bisa lahir dengan kondisi sehat dan terhindar dari stunting (gangguan pertumbuhan).


Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan telah melakukan perubahan pada ambang usia minimal untuk menikah bagi pria dan wanita, yang kini ditetapkan pada usia 19 tahun. Namun, pada realitasnya, individu masih memiliki kemungkinan untuk menikah di bawah batas usia tersebut, asalkan mereka memegang izin pernikahan khusus yang dikeluarkan oleh pengadilan agama setempat. 


Kondisi di mana seseorang menikah di bawah usia 18 tahun, karena alasan tertentu, memberikan dampak yang lebih besar terhadap akses mereka terhadap pendidikan dan kesehatan. Hal ini berpotensi melanggengkan masalah kemiskinan antar generasi dan meningkatkan risiko kekerasan.

4 Masalah Kependudukan di Indonesia. Ada Apa Aja?
4/ 5
Oleh