Sungai: Pengertian, Klasifikasi, Pola Aliran, dan DAS
Sungai adalah aliran air yang alami, panjang, dan berkelanjutan, yang mengalir dari daerah pegunungan atau sumber air lainnya menuju lautan, danau, atau sungai besar lainnya. Terdapat berbagai klasifikasi sungai yakni berdasarkan letaknya, berdasarkan arah alirannya, berdasarkan sumber airnya, dan berdasarkan kondisinya sepanjang tahun. Dalam artikel ini dibahas pula terkait pola aliran sungai dan daerah aliran sungai (DAS).
Apa itu sungai? Apa saja klasifikasi sungai? Seperti apa pola aliran sungai? Apa itu DAS? Kenapa DAS penting? Temukan jawabannya di bawah ini. |
Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang alami, panjang, dan berkelanjutan, yang mengalir dari daerah pegunungan atau sumber air lainnya menuju lautan, danau, atau sungai besar lainnya. Peran sungai sangat penting dalam siklus hidrologi untuk mengalirkan air dari tempat yang tinggi ke tempat atau daerah yang lebih rendah.
Sungai terbentuk secara alami ketika air hujan, air dari tanah, dan air dari salju yang mencair di pegunungan mengalir bersama-sama. Air ini kemudian bergabung pada jalur sungai yang secara bertahap tumbuh lebih besar ketika mengalir menuju muaranya.
Klasifikasi Sungai
Dalam mengelompokkan sungai ada beberapa faktor dasar yang dipakai yakni, berdasarkan letaknya, berdasarkan arah alirannya, berdasarkan sumber airnya, dan berdasarkan kondisinya sepanjang tahun. Penjelasan lebih lanjut dibawah ini.
Klasifikasi sungai berdasarkan letaknya
a. Bagian Hulu, bagian hulu atau awal sungai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Arus sungai deras
- Erosi yang terjadi berupa erosi vertikal ke bawah
- Lereng lembahnya curam
- Lembah penampang sungai berbentuk seperti huruf V
- Terdapat air terjun
- Tidak terjadi pengendapan atau sedimentasi
- Terdapat batu-batu besar dan tajam
b. Bagian Tengah, bagian tengah sungai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Airnya tidak mengalir dengan deras
- Tanah di sekitar sungai mulai terkikis secara horizontal
- Aliran sungai menjadi berkelok-kelok
- Pasir dan lumpur mulai terendapkan karena kecepatan arus airnya lambat.
- Batu-batu bersudut bulat yang ukurannya lebih kecil dari batu-batu di hulu
c. Bagian Hilir, bagian hilir atau akhir sungai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Arus air sungai lebih tenang
- Banyak terjadi pengendapan atau sedimentasi
- Erosi air secara horizontal
- Sungai meander atau berkelok-kelok
- Terdapat oxbow lake atau danau tapal kuda yang terbentuk karena sungai meander yang terpotong.
- Terdapat pembentukan delta.
- Batu-batunya lebih kecil dan bersudut bulat
Klasifikasi sungai berdasarkan arah alirannya
- Sungai Konsekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan tanahnya.
- Sungai Insekuen adalah sungai yang alirannya tidak mengikuti pola yang teratur.
- Sungai Subsekuen adalah anak sungai yang mengalir tegak lurus terhadap sungai utama yang searah dengan kemiringan tanah.
- Sungai Obsekuen adalah anak sungai dari sungai subsekuen yang mengalir ke arah berlawanan terhadap sungai utama yang searah dengan kemiringan tanah.
- Sungai Resekuen adalah anak sungai yang mengalir sejajar dengan sungai utama yang searah dengan kemiringan tanah.
Klasifikasi sungai berdasarkan sumber airnya
- Sungai Hujan adalah sungai yang airnya berasal dari hujan.
- Sungai Gletser adalah sungai yang airnya dari es.
- Sungai Campuran adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan dan juga dari gletser yang mencair. Contohnya adalah Sungai Memberamo.
Klasifikasi sungai berdasarkan kondisi airnya sepanjang tahun
- Sungai Episodik adalah sungai yang selalu mengalir sepanjang tahun. Jenis sungai ini umumnya ditemukan di daerah dengan curah hujan tinggi dan di wilayah dengan hutan lebat.
- Sungai Periodik adalah sungai yang airnya tidak stabil sepanjang tahun. Pada saat musim hujan, air sungainya bisa meluap, tetapi pada saat musim kemarau, airnya bisa mengering atau surut.
Pola Aliran Sungai
Aliran sungai membentuk pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola ini dipengaruhi oleh bentuk dan struktur bawah permukaan di wilayah yang dilaluinya. Beberapa jenis pola aliran sungai sebagai berikut:
- Pola dendritik: Pola ini terjadi ketika anak-anak sungai bermuara pada sungai utama dengan sudut yang tidak teratur, terlihat seperti garis-garis pada penampang daun . Pola ini umumnya terjadi di daerah dengan batuan horizontal.
- Pola memusat (sentripetal): Pola ini mengalir ke arah suatu titik depresi atau cekungan seperti cekungan atau kawah.
- Pola menyebar radial (centrifugal): Pola ini berpusat di suatu titik tinggi, seperti puncak kubah, gunung berapi, atau bukit yang terisolasi, dan mengalir ke arah luar.
- Pola trellis: Dalam pola ini, sungai utama mengalir sejajar dan anak-anak sungainya bergabung tegak lurus ke sungai utama. Pola ini muncul di daerah dengan perlipatan batuan.
- Pola aliran rektangular: Pola ini ditandai oleh sungai utama dengan anak sungai yang membelok secara tajam pada sudut 90°. Pola ini sering terbentuk di daerah patahan.
- Pola annular: Pola ini muncul di sekitar kubah yang telah terkikis dengan lapisan keras dan lunak yang bergantian, serta membentuk pola seperti cincin.
- Pola aliran pinnate: Pola ini menunjukkan aliran sungai yang sangat curam di lereng yang terjal.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai, yang disebut DAS, adalah bagian dari permukaan bumi di mana air mengalir ke sungai tertentu. DAS juga diartikan sebagai area di mana air hujan berkumpul dan mengalir ke sungai.
Supaya kalian lebih paham, bayangkan bahwa setiap sungai beserta anak sungainya membentuk wilayah DAS sendiri. Sebagai contoh, wilayah DAS Cimanuk terdiri dari sungai Cimanuk beserta anak sungainya. Daerah yang memisahkan satu DAS dari yang lain, disebut watershed atau stream divide.
Vegetasi yang ada pada daerah DAS perlu untuk dijaga atau dihijaukan agar lebih banyak terjadi penyerapan air oleh tanah dan bendungan tidak mengalami pendangkalan yang cepat. Perlu juga kalian ketahui bahwa kuantitas air di sungai bergantung pada ukuran DAS dan jumlah curah hujan di wilayah tersebut.
DAS memiliki peran sebagai area penampung air hujan. Penggunaan air oleh sektor pertanian, pemukiman, dan industri pastinya berdampak pada kondisi air. Akibat penggunaan ini, limbah dari penggunaan tersebut dapat masuk ke DAS dan mencemari air.
Manajemen DAS sangat penting karena berhubungan dengan pasokan air bersih, melindungi dari pencemaran air, mencegah banjir dan kekeringan, mengendalikan erosi, serta menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.
Sekian pembahasan kali ini tentang pengertian sungai, klasifikasinya, pola aliran sungai, dan daerah aliran sungai atau DAS. Kalau ada pertanyaan lebih lanjut jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar ya!.
Salam hangat geograf muda.