Ketahui Jenis-Jenis Angin: Pasat, Anti-Pasat, Barat, Timur, Muson, dan Lokal
Angin adalah udara yang bergerak. Adapun jenis-jenis angin yakni, angin pasat (trade wind), angin anti pasat, angin barat (westerlies), angin timur (easterlies), angin muson, dan angin lokal. Angin lokal terbagi lagi nih, menjadi angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, serta angin fohn atau yang dikenal sebagai angin jatuh.
Apa itu angin? Apa saja jenis-jenis angin? Apa perbedaan angin pasat dan anti pasat? Muson atau monsun? Simak jawabannya di bawah ini ya sob! |
Dalam keseharian kita, sobat pasti sering dengar atau membaca terkait jenis-jenis angin. Nah, penamaan angin sebenarnya simpel, yakni dari arah mana angin tersebut berhembus. Misalnya nih, jika ada angin yang arahnya dari gunung maka angin tersebut disebut sebagai angin gunung. Dan begitu pula dengan enam jenis-jenis angin yang kita bahas di bawah ini.
Angin Pasat (Trade Wind)
Angin Pasat adalah angin yang bertiup sepanjang tahun dari daerah subtropik ke daerah khatulistiwa. Angin pasat berasal dari daerah subtropik yang memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dan bergerak ke daerah khatulistiwa yang memiliki tekanan udara lebih rendah. Lalu, karena ada pengaruh dari rotasi bumi, makanya angin pasat berbelok ke arah kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan. Konsep pembelokan arah angin ini sesuai dengan hukum Buys Ballot tentang pengaruh gaya coriolis yang terbentuk karena rotasi bumi.
Jika kalian pernah mendengar jenis angin pasat timur dan angin pasat tenggara, nah penamaan itu sesuai untuk angin pasat di belahan bumi utara yang bergerak dari timur laut menuju ke daerah khatulistiwa, dan angin pasat tenggara yang berhembus dari tenggara ke khatulistiwa untuk di belahan bumi selatan.
Di daerah khatulistiwa, angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara bertemu. Nah, karena suhu di daerah ekuator selalu tinggi, makanya udara dari pertemuan dua jenis angin pasat tersebut naik secara vertikal yang disebut proses konveksi. Daerah pertemuan angin ini disebut sebagai daerah tanpa angin atau doldrum. Daerah ini juga disebut sebagai Daerah Konvergensi Antar Tropis (DKAT) atau daerah dengan suhu udara paling tinggi.
Angin Anti-Passat
Angin Anti-Pasat sesuai namanya yakni kebalikan dari angin pasat. Jika angin pasat arah anginnya bersumber dari daerah subtropik, kalau angin angin anti pasat dia berhembus dari bagian atas daerah ekuator. Terdapat dua jenis angin anti pasat, yakni angin anti pasat barat daya yang berhembus di belahan bumi utara dan angin anti pasat barat laut yang berhembus di belahan bumi selatan.
Lalu, karena angin anti pasat ini berhembus melalui sirkulasi atas atau dari bagian atas ekuator, maka pada daerah sekitar lintang 20° sampai 30° LU maupun LS, angin anti pasat ini akan kembali turun secara vertikal dan menjadi angin yang sangat kering tanpa kandungan uap air. Akibatnya, pada lintang 20°–30° LU dan LS terbentuk gurun, contohnya Gurun Sahara di Afrika, gurun di Arab Saudi, dan juga gurun di Australia.
Angin Barat (Westerlies)
Angin Barat adalah angin yang bertiup sepanjang tahun dari arah barat di wilayah antara garis lintang 35°sampai 60° lintang utara maupun lintang selatan. Angin barat ini lebih stabil dan teratur terjadi di wilayah yang berada pada 40°LS–60°LS, karena daerah ini lebih luas sehingga udara bisa tersebar lebih merata. Di belahan bumi utara, dampak dari Angin Barat ini tidak terlalu dirasakan karena terhalang oleh benua. Namun, di belahan bumi selatan, dampak dari Angin Barat sangat kuat, terutama di sekitar 60° LS. Bagi para pelaut angin ini disebut sebagai roaring Forties.
Angin Timur Kutub (Polar Easterlies)
Angin Timur atau sering juga disebut sebagai angin timur kutub, disebut demikian karena di daerah Kutub Utara maupun Kutub Selatan terdapat daerah dengan tekanan udara tinggi. Kemudian dari daerah tersebut bertiuplah angin ke daerah subpolar di lintang 60° LU/LS. Nah, karena Angin Timur dari kutub maka pasti angin ini sangat dingin ya sobat.
Angin Muson (Monsun)
Angin Muson adalah angin musiman yang berubah arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Pada setengah tahun pertama, bertiup angin kering tanpa uap air dari daratan, dan pada setengah tahun berikutnya, bertiup angin lembab atau dengan kandungan air yang tinggi dari laut.
Pada bulan April sampai Oktober terjadi angin muson timur, dimana benua Asia berada pada tekanan udara yang rendah, sedangkan Benua Afrika dan Benua Australia mengalami tekanan udara yang tinggi. Nah, karena perbedaan tekanan udara itulah berhembus angin musiman dari benua Afrika dan Australia ke Asia.
Perlu sobat ketahui, karena angin muson timur ini bergerak dari wilayah Benua Afrika dan Australia yang kering tanpa lautan yang luas, maka angin musim ini identik membawa musim kemarau di wilayah Asia.
Pada bulan Oktober sampai April terjadi angin muson barat, yakni ketika matahari condong berada di belahan bumi selatan, maka kondisi tekanan udara di Benua Asia menjadi tinggi dan daerah di belahan bumi selatan seperti Benua Afrika dan Benua Australia memiliki tekanan rendah. Akibat perbedaan tekanan tersebut, angin berhembus dari Asia ke Afrika maupun Australia.
Namun, ada perbedaan mendasar yang perlu sobat ingat, angin muson barat ini berhembus dan membawa kandungan uap air yang tinggi sebab melewati lautan yang luas seperti Samudra Pasifik. Sehingga angin musim ini identik sebagai pembawa musim penghujan.
Di antara musim kemarau dan penghujan tersebut, ada juga musim pancaroba. Ciri-cirinya adalah udara panas, arah angin yang tidak tetap, hujan terjadi secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat, dan hujan lebat.
Angin Lokal
Di Indonesia juga terdapat angin lokal yang terjadi karena faktor kondisi geografis Indonesia yang beragam, faktor tersebut seperti adanya pegunungan, dan perbedaan termal antara daratan dan lautan. Sekedar info nih, karena adanya angin lokal maka beberapa wilayah di Indonesia secara umum tidak mengikuti pola musim dari angin muson barat maupun timur. Dibawah ini adalah jenis-jenis angin lokal.
1. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut adalah jenis angin yang sering dirasakan dalam keseharian kita sobat, apalagi oleh orang-orang yang tinggal di daerah pesisir pantai. Angin darat berhembus dari daratan ke laut di malam hari, sementara angin laut bergerak dari laut ke daratan ketika siang hari.
Agar kalian lebih mudah memahami angin darat dan laut ini, konsep pertama yang sobat harus mengerti yakni ada perbedaan sifat daratan dan lautan dalam menyerap panas dari matahari. Daratan terdiri dari tanah yang keras, sedangkan laut dari cairan berupa air. Darat lebih cepat memanas karena penyerapan sinar matahari dan cepat pula mendingin atau melepaskan panasnya.
Oleh karena itu, pada malam hari, daratan yang mendingin lebih cepat menghasilkan tekanan udara tinggi dan sebaliknya untuk wilayah lautan. Sobat harus ingat dengan prinsip teori Buys Ballot, yakni udara bergerak dari tempat dengan tekanan tinggi ke tempat dengan tekanan rendah. Maka pada malam hari berhembus angin darat menuju laut yang memudahkan para nelayan untuk melaut mencari ikan.
Sebaliknya pada siang hari, daratan lebih cepat panas daripada laut, dan daratan pun menjadi pusat tekanan rendah. Dengan demikian terjadi angin laut yang berhembus dari laut ke daratan pada siang hari dan membantu para nelayan untuk pulang.
2. Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin gunung adalah jenis angin yang berhembus dari gunung ke lembah, dan sebaliknya angin lembah berhembus dari lembah ke gunung. Konsep pergerakan angin gunung dan angin lembah ini sama seperti angin darat dan angin laut.
Ketika pagi hari sampai sekitar jam 2 siang terjadi angin lembah, karena gunung lebih cepat panas dibandingkan daerah lembah. Karena itu, gunung memiliki suhu lebih tinggi dan membuat udara di gunung memiliki tekanan yang lebih rendah, sementara udara di lembah memiliki tekanan yang lebih tinggi. Akibatnya, angin bertiup dari lembah ke gunung.
Di sore dan malam hari, terjadi angin gunung. Di lembah, suhu udara tinggi dibandingkan dengan gunung. Hal ini menyebabkan tekanan udara di lembah menjadi rendah. Hasilnya, angin bertiup dari gunung ke lembah. Kalau sobat ingin merasakannya, area kaki gunung adalah spot terbaik.
3. Angin Fohn
Angin fohn, juga dikenal sebagai angin jatuh, adalah angin kering dan panas yang turun dari pegunungan. Proses terjadinya angin ini hampir sama dengan angin gunung, namun perbedaanya yakni, angin fohn terbentuk sebagai hasil dari pengangkatan massa udara di sisi lain gunung yang kemudian jatuh di sisi gunung lainnya.
Lalu kenapa angin ini kering dan panas ya?. Alasannya karena udara yang telah terangkat di sisi lain gunung tersebut telah mengalami presipitasi sehingga ketika udara tersebut jatuh sebagai angin fohn, kelembapannya sudah sangat rendah atau sudah kehabisan uap air.
Contoh angin fohn di Indonesia yakni
- Angin Wambrau di Biak
- Bahorok di Deli
- Kumbang di Cirebon
- Gending di Pasuruan
- Brubu di Makassar
Sekarang jadi paham ya apa itu angin dan apa saja jenis-jenisnya. Jangan lupa untuk baca artikel kami yang lainnya juga ya sobat. Terimakasih.
Salam hangat geograf muda.
buat kamu yang lagi butuh program persiapan OSN dan KSM silahkan cek di instagram ini ya -> @koja_olimpiade. programnya mantap dengan tentor yang berkualitas
BalasHapus