Catat! Ini Letak Astronomis Indonesia. Pengaruh Serta Keuntungannya
Secara Astronomis Indonesia terletak di antara lintang 6° LU hingga 11° LS dan 95° BT hingga 141° BT. Letak astronomis tersebut mempengaruhi kondisi iklim di Indonesia menjadi iklim tropis, penyinaran matahari sepanjang tahun, dan hutan hujan tropis yang luas. Bukan hanya itu, akibat letak astronomisnya, Indonesia juga terbagi menjadi tiga zona waktu yakni WIB, WITA, dan WIT.
Dimana letak astronomis Indonesia? Dimana batas-batas wilayah Indonesia? Seperti apa pengaruh letak astronomis Indonesia? Temukan jawabannya di bawah ya sob. |
Letak Astronomis Indonesia
Indonesia adalah sebuah negara yang terletak di antara garis lintang 6° LU (Lintang Utara) hingga 11° LS (Lintang Selatan), serta garis bujur 95° BT (Bujur Timur) hingga 141° BT (Bujur Timur). Hal ini berarti Indonesia membentang dari utara ke selatan serta dari barat ke timur di bumi.
Adapun batas-batas wilayah Indonesia yakni sebagai berikut:
- Di bagian utara, batas wilayah dimulai dari lintang 6°08' LU yang ditandai dengan Pulau Weh. Pulau Weh merupakan pulau paling utara di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Bagian selatan Indonesia berada pada lintang 11° 15' LS di lokasi Pulau Rote berada. Pulau Rote adalah pulau paling selatan yang termasuk dalam provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Batas wilayah di sebelah barat berada pada bujur 95° 45' BT, yang ditandai dengan Pulau Benggala. Pulau Benggala adalah pulau paling barat yang terletak di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
- Di sisi timur, batas wilayah Indonesia berada pada bujur 141° 05' BT yang melintasi Sungai Fly. Sungai Fly adalah sungai yang terletak di kota Merauke, Provinsi Papua, dan menjadi titik batas timur Indonesia.
Letak Indonesia di dunia dapat dijelaskan dengan menggunakan garis lintang dan garis bujur diatas, yang disebut juga sebagai letak astronomis atau letak absolut. Nah, dengan mengetahui letak astronomis ini dapat membantu kita untuk mengetahui lokasi secara akurat menggunakan koordinat garis bujur dan garis lintang yang diukur dalam derajat (°).
Garis bujur adalah garis imajiner dari atas ke bawah yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Sedangkan, garis lintang adalah garis yang membagi Bumi menjadi bagian utara dan selatan. Garis lintang berada sejajar dengan garis khatulistiwa.
Berdasarkan letak astronomis, pulau-pulau Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian belahan bumi utara dan bagian belahan bumi selatan. Pemisahan ini karena garis khatulistiwa yang berada di garis lintang nol. Beberapa pulau besar yang dilalui oleh garis khatulistiwa adalah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatra.
Garis khatulistiwa melintasi Pulau Waigeo di Papua Barat, Pulau Halmahera di Maluku Utara, Sulawesi, Kota Bonjol di Sumatera Barat, Kota Pontianak di Kalimantan Barat, serta Kalimantan Tengah, Timur, dan Kepulauan Batu di Sumatera Utara. Meskipun begitu, secara keseluruhan, sebagian besar wilayah Indonesia berada di bagian selatan garis khatulistiwa.
Letak Astronomis Indonesia |
Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Iklim Indonesia
Letak astronomis suatu wilayah mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah tersebut. Hal ini karena perbedaan jumlah cahaya matahari yang diterima di masing-masing wilayah. Di Indonesia, letak astronomisnya berada di sekitar garis khatulistiwa. Adapun pengaruhnya terhadap Indonesia adalah:
- Indonesia termasuk negara dengan iklim tropis. Artinya, suhu dan kelembapan udaranya cenderung tinggi. Suhu yang tinggi disebabkan oleh intensitas cahaya matahari yang besar. Kelembapan yang tinggi disebabkan oleh angin yang membawa uap air dari laut.
- Matahari bersinar sepanjang tahun. Indonesia mendapat cahaya matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang hampir sama untuk durasi 12 jam. Sehingga suhu udara tetap tinggi dan tidak pernah di bawah 18 derajat Celcius..
- Indonesia memiliki hutan hujan tropis yang luas. Hutan hujan tropis tersebut berada di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di hutan ini, ada banyak jenis tumbuhan dan binatang yang hidup.
Pembagian Iklim Matahari |
Pengaruh Letak Astronomis Terhadap Zona Waktu di Indonesia
Bumi yang kita tinggali ini tidak hanya berevolusi, tetapi juga berotasi. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk rotasi penuh adalah 24 jam. Perputaran ini pun digunakan untuk pembagian zona waktu di seluruh dunia. Kita bisa membagi lingkaran penuh Bumi (360 derajat) menjadi 24 jam, yang artinya setiap jam mewakili 15 derajat perputaran Bumi.
Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu yakni:
- WIB (Waktu Indonesia Barat / GMT + 7)
- WITA (Waktu Indonesia Tengah / GMT + 8)
- WIT (Waktu Indonesia Timur / GMT + 9)
Wilayah yang termasuk dalam zona WIB yakni Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Madura, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Zona WITA mencakup Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sementara zona waktu WIT mencakup Kepulauan Maluku, Pulau Papua, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Tiga Zona Waktu di Indonesia |
Keuntungan Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia memiliki pengaruh besar untuk kondisi negara kita sob. Yakni Indonesia memiliki hutan hujan tropis. Hutan ini menjadi penyedia oksigen yang tentunya sangat diperlukan untuk kehidupan. Selain itu, hutan hujan tropis juga menjadi rumah yang sempurna untuk berbagai tumbuhan dan hewan.
Manfaat lainya adalah lahan yang sangat luas untuk pertanian dan perkebunan. Lahan ini sangat penting untuk menghasilkan berbagai jenis makanan untuk penduduk Indonesia yang jumlahnya sangat banyak.
Sekian pembahasan kali ini sobat tentang letak Indonesia secara astronomis, pengaruhnya terhadap iklim dan pembagian zona waktu, serta keuntungannya.
Cek juga artikel yang lainnya yah!. Terimakasih
Salam hangat sobat geograf.