5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim: Matahari, Koppen, Schmidt-Fergusson, Oldeman, dan Junghuhn

5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim: Matahari, Koppen, Schmidt-Fergusson, Oldeman, dan Junghuhn

5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim: Matahari, Koppen, Schmidt-Fergusson, Oldeman, dan Junghuhn
21 Januari 2023

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berupa suhu, kelembapan, angin, dan kondisi atmosfer lainnya di suatu wilayah dalam waktu yang lama. Dalam menentukan kondisi iklim, ada lima jenis klasifikasi yang digunakan, yakni klasifikasi iklim matahari, iklim koppen, iklim schmidt-fergusson, iklim oldeman, dan iklim junghuhn.


5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim: Matahari, Koppen, Schmidt-Fergusson, Oldeman, dan Junghuhn

Apa itu iklim? 

Apa saja faktor-faktor penentu iklim? 

Apa itu lima jenis klasifikasi tipe iklim?

Simak jawabannya di bawah ini!.



Pengertian Iklim


Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berupa suhu, kelembapan, angin, dan kondisi atmosfer lainnya di suatu wilayah dalam waktu yang lama. Iklim menjadi gambaran umum tentang kondisi cuaca yang diharapkan dalam jangka waktu yang panjang di suatu daerah. 



Faktor-Faktor Penentu Iklim


Faktor-faktor seperti letak geografis, rotasi bumi, interaksi antara atmosfer dengan lautan dan daratan, memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan dan perubahan iklim.Faktor-faktor pembentukan dan perubahan iklim diatas, sangat mempengaruhi karakteristik dari masing-masing kondisi iklim di bumi. Berikut dibawah ini adalah lima jenis klasifikasi tipe iklim. Disimak terus ya!. 



5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim


1. Iklim Matahari


Klasifikasi iklim matahari berdasarkan pada seberapa banyak atau sedikitnya sinar matahari yang datang ke Bumi. Tempat-tempat di lintang tinggi atau yang lebih dekat ke kutub mendapatkan sinar matahari lebih sedikit daripada tempat-tempat di lintang rendah yang lebih dekat ke khatulistiwa.


Berdasarkan klasifikasi iklim matahari, terdapat lima daerah iklim, yakni:

  1. Daerah Iklim Tropis: Terletak di lintang 0° – 23,5° LU/LS
  2. Daerah Iklim Subtropis: Terletak di lintang 23,5° – 40° LU/LS
  3. Daerah Iklim Sedang: Terletak di lintang 40° – 66,5° LU/LS
  4. Daerah Iklim Dingin: Terletak di lintang 66,5° – 90° LU/LS


2. Iklim Koppen


Koppen adalah seorang ilmuwan asal jerman yang menciptakan sistem pengelompokan iklim dengan memakai parameter suhu dan hujan serta hubungannya dengan jenis tanaman. Pengelompokkan iklim ini berdasarkan seberapa besar curah hujan dan temperatur yang ada pada suatu daerah. Koppen membagi iklim menjadi lima jenis yang dinyatakan dalam bentuk simbol huruf sebagai berikut.


a. Iklim A - Iklim Hujan Tropis (Tropical Climate)


Iklim A, yang juga dikenal sebagai Iklim Hujan Tropis, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: suhu terendah dalam sebulan yakni tidak kurang 18° C, rata-rata curah hujan sepanjang tahun lebih dari 70 cm. Di daerah ini, kita dapat menemukan berbagai macam jenis tumbuhan dan pohon.


b. Iklim B - Iklim Kering/Gurun (Dry Climate)


Iklim B - yang juga dikenal sebagai Iklim kering atau gurun terdapat di daerah gurun atau semi arid seperti steppa. Di wilayah ini, curah hujan sangat sedikit, sekitar 25,5 mm per tahun. Di wilayah iklim kering ini pula, tingkat evaporasi atau penguapan air sangat tinggi.


c. Iklim C - Iklim Sedang (Warm Temperate Climate)


Temperatur dalam bulan terdingin berada di rentang 18° C sampai –3° C.


d. Iklim D - Iklim Salju atau Mikrothermal (Snow Climate)


Wilayah dengan iklim salju ini memiliki suhu rata-rata pada bulan terpanas diatas 10° C, sedangkan suhu rata rata ketika bulan terdingin yakni –3° C.


e. Iklim E - Iklim Kutub (Ice Climate)


Iklim kutub ini sesuai namanya terdapat di daerah kutub seperti Arctic dan Antartika. Suhu yang ada tidak pernah melebihi angka 10° C. Di wilayah dengan iklim kutub ini tidak pernah memiliki musim panas.


Menurut klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia memiliki jenis iklim A, sementara di wilayah pegunungan berada pada jenis iklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya sendiri karena letaknya yang sangat tinggi dan dingin, maka ia berada di jenis iklim E. 


Jenis iklim A dibagi menjadi tiga bagian yang lebih kecil dan diberi singkatan dengan huruf kecil, yaitu f, w, dan m, sehingga membentuk tipe iklim Af (iklim tropis basah), Aw (iklim basah tropis), dan Am (iklim basah tropik dengan musim kering yang singkat). 


Agar kalian lebih paham, dibawah ini adalah masing-masing penjelasannya.


  1. Af: Iklim hujan tropis
  2. Aw: Iklim sabana tropis
  3. Bs: Iklim stepa
  4. Bw: Iklim gurun
  5. Cf: Iklim hujan sedang, panas dan tanpa musim kering
  6. Cw: Iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin yang kering
  7. Cs: Iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering
  8. Df: Iklim hujan salju dan tanpa musim kering
  9. Dw: Iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering
  10. Et: Iklim tundra
  11. Ef: Iklim salju


3. Iklim Schmidt – Fergusson


Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson didasarkan pada perhitungan rata-rata jumlah bulan basah dan bulan kering dalam setahun. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering tersebut yakni dengan menggunakan perhitungan metode Mohr, penjelasannya di bawah ini.


  1. Bulan kering: yaitu bulan dengan total curah hujannya kurang dari 60 mm.
  2. Bulan basah: yaitu bulan dengan total curah hujannya lebih dari 100 mm.
  3. Bulan lembap: yaitu bulan dengan total curah hujannya antara 60–100 mm.


Kita bisa mengetahui iklim Schmidt-Fergusson dengan cara menghitungnya menggunakan rumus dibawah ini.


Rumus Penentuan Iklim Menurut Schmidt-Fergusson
Rumus Penentuan Iklim Menurut Schmidt-Fergusson


Semakin tinggi angka Q, maka wilayah tersebut lebih cenderung kering. Sebaliknya, jika angka Q lebih rendah, maka wilayah tersebut cenderung lebih lembap. Schmidt dan Fergusson telah mengelompokkan jenis-jenis iklim seperti dibawah ini.


Tabel Iklim Menurut Schmidt-Fergusson
Tabel Iklim Menurut Schmidt-Fergusson


4. Iklim Oldeman


Metode Oldeman (1975) mengelompokkan iklim hanya menggunakan jumlah hujan sebagai dasar pengukurannya. Metode ini menghubungkan bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering dengan pola pertanian di daerah-daerah tertentu. Makanya metode ini sering juga disebut sebagai "agro-climatic classification" atau pengelompokan iklim berdasarkan pertanian. 


Contohnya, jika setiap bulannya curah hujan sekitar 200 mm, maka itu sudah cukup untuk menanam padi di sawah. Sementara untuk tanaman seperti palawija, butuh minimal 100 mm curah hujan tiap bulannya.


Dibawah ini adalah tipe-tipe iklim menurut metode Oldeman.


  1. Iklim A: Jika bulan basahnya 9 kali berturut-turut.
  2. Iklim B: Jika bulan basahnya 7–9 kali berturut-turut.
  3. Iklim C: Jika bulan basahnya 5–6 kali berturut-turut. 
  4. Iklim D: Jika bulan basahnya 3–4 kali berturut-turut.
  5. Iklim E: Jika bulan basahnya kurang dari 3 kali.


Oldeman menggunakan tiga jenis bulan yang berbeda untuk menggambarkan kondisi cuaca, yaitu bulan basah, lembap, dan kering.

  1. Bulan basah jika curah hujan lebih dari 200 mm.
  2. Bulan lembap jika curah hujannya diantara 100 – 200 mm.
  3. Bulan kering jika curah hujannya kurang dari 100 mm.


5. Iklim F. Junghuhn


Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa berdasarkan pertumbuhan tanaman. Yakni sebagai berikut.


Pembagian daerah iklim tersebut adalah sebagai berikut.


a. Daerah Panas/Tropis

  1.  Ketinggian tempat: 0–600m  diatas permukaan laut.
  2.  Temperatur: 22° C–26,3° C.
  3.  Jenis tanaman: padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa.


b. Daerah Sedang

  1.  Ketinggian tempat: 600m–1500m di atas permukaan laut.
  2.  Temperatur: 17,1° C–22° C
  3.  Jenis tanaman: padi, tembakau, teh, kopi, kina, sayur-sayuran.

c. Daerah Sejuk

  1.  Ketinggian tempat: 1500–2500 m di atas permukaan laut.
  2.  Temperatur: 11,1° C–17,1° C
  3.  Jenis tanaman: kopi, teh, kina, sayur-sayuran.


d. Daerah Dingin

  1.  Ketinggian tempat: lebih dari 2500 m di atas permukaan laut.
  2.  Temperatur: 6,2° C–11,1° C
  3.  Jenis tanaman: Tidak ada tanaman budidaya


Sekian pembahasan kali ini tentang lima jenis klasifikasi tipe iklim. Semoga bermanfaat ya!. Jika ada yang kurang dimengerti atau ada pertanyaan lebih lanjut silahkan ditulis di kolom komentar.


Salam hangat geograf muda.

5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim: Matahari, Koppen, Schmidt-Fergusson, Oldeman, dan Junghuhn
4/ 5
Oleh