Posisi Letak Geologis Indonesia: 3 Lempeng dan 2 Paparan

Posisi Letak Geologis Indonesia: 3 Lempeng dan 2 Paparan

Posisi Letak Geologis Indonesia: 3 Lempeng dan 2 Paparan
25 Januari 2023

Indonesia terletak di perbatasan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Samudra Pasifik, Lempeng Benua Eurasia, dan Lempeng Benua Indo-Australia. Selain itu, Indonesia juga terletak di antara dua paparan yaitu Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Akibat dari letak geologis Indonesia, di Indonesia terdapat rangkaian pegunungan, topografi yang bervariasi, dan sering terjadi gempa.


Letak Geologis Indonesia: Samudra Pasifik, Lempeng Benua Eurasia, Lempeng Benua Indo-Australia, Paparan Sunda, Paparan Sahul

Letak geologis berdasarkan apa ya?

Dimana letak geologis Indonesia?

Apa itu sirkum mediterania dan sirkum pasifik?

Apa dampak dari letak geologis Indonesia?




Letak Geologis Indonesia


Letak geologis suatu wilayah mengacu pada posisi wilayah tersebut berdasarkan struktur batuannya dan fenomena geologi di daerah tersebut. Di Indonesia sendiri, ada dua pegunungan utama yang membentang melintas. Apa aja ya?


Pertama, Pegunungan Sirkum Mediterania yang terbentuk karena gerakan lempeng tektonik yang bergerak ke utara. Pegunungan ini bermula dari Pegunungan Alpen di Eropa hingga Pegunungan Himalaya di Asia, kemudian melintasi Pulau Sumatera dan Jawa.


Kedua, Pegunungan Sirkum Pasifik, juga dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, terbentuk karena gerakan lempeng tektonik di Lempeng Pasifik yang mendorong lempeng di sekitarnya. Pegunungan ini membentang dari Amerika hingga Selandia Baru, melewati Pegunungan Andes, Jepang, Filipina, Sulawesi, Banda, hingga Selandia Baru.




Letak Geologis Indonesia
Letak Geologis Indonesia



Indonesia terletak di perbatasan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Samudra Pasifik di sebelah utara-timur, Lempeng Benua Eurasia di utara-barat laut termasuk Benua Eropa dan Asia, dan Lempeng Benua Indo-Australia di selatan-barat termasuk Benua Australia dan Samudra Hindia.


Ketiga lempeng ini saling bertumbukan di sekitar Indonesia. Di bagian barat, terjadi tumbukan antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia, sementara di bagian timur terjadi tumbukan antara Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Tumbukan ini disebabkan oleh pergeseran Lempeng Pasifik dan Indo-Australia menuju Lempeng Eurasia, serta pergerakan terus-menerus Lempeng Pasifik ke timur dan Lempeng Indo-Australia ke utara. Tumbukan ini seringkali menyebabkan gempa bumi.



Letak Geologis Indonesia di Antara Dua Paparan
Letak Geologis Indonesia di Antara Dua Paparan



Selain itu, Indonesia juga terletak di antara dua paparan atau dangkalan, yaitu Paparan Sunda di bagian barat dan Paparan Sahul di bagian timur. Paparan Sunda terhubung dengan Benua Asia yang meliputi Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan pulau-pulau di sekitarnya. Paparan Sahul, di bagian timur, merupakan bagian dari Lempeng Australia dan menghubungkan Benua Australia dengan Pulau Papua.



Pengaruh Letak Geologis Indonesia


Sobat pasti udah tau nih, tentang kerak bumi yang merupakan lapisan luar Bumi tempat kita tinggal. Kerak bumi mengapung di atas lapisan cair yang panas, disebut astenosfer. Karena ada di atas lapisan cair, kerak bumi bisa bergerak, dan hal ini dijelaskan oleh teori tektonik lempeng.


Teori tektonik lempeng atau "Continental Drift" yang dikemukakan oleh Alfred Wegener, menurutnya Bumi memiliki lempeng-lempeng yang mengapung di atas massa cair. Hal ini membuat Bumi selalu bergerak, dan selama jutaan tahun, tumbukan atau pemisahan lempeng telah membentuk bentuk Bumi seperti sekarang.


1. Membentuk Rangkaian Pegunungan


Aktivitas pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan terbentuknya rangkaian pegunungan. Di Indonesia, letaknya berada di antara Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik, hal ini mengakibatkan banyaknya gunung api aktif dan tidak aktif tersebar di seluruh wilayah Indonesia.


Rangkaian Pegunungan Sirkum Mediterania terbentuk karena pergerakan lempeng Gondwana menuju utara, bertabrakan dengan lempeng Eurasia, dan membentuk pegunungan dari Afrika Utara hingga Asia Tengah. Di Indonesia, rangkaian ini membentuk dua busur pegunungan, yakni busur dalam (inner arc) yang aktif (vulkanik) dan busur luar (outer arc) yang tidak aktif.


Busur dalam (inner arc), seperti Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra dan gunung-gunung di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku, terbentuk karena lempeng menunjam ke dalam bumi dan meleleh menjadi magma, lalu menciptakan gunung-gunung api aktif. Gunung-gunung seperti Gunung Merapi, Gunung Agung, dan Gunung Semeru termasuk dalam busur dalam (inner arc).


Sementara itu, pegunungan busur luar (outer arc) seperti Pulau Simeulue, Nias, dan Kepulauan Mentawai, terbentuk akibat lipatan lempeng dan cenderung tidak aktif. Rangkaian ini juga berlanjut di dasar laut dan muncul di daratan, seperti Pulau Papua.



Peta Jalur Cincin Api Pasifik
Peta Jalur Cincin Api Pasifik



Rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik, atau Cincin Api Pasifik, terbentuk dari tumbukan lempeng Pasifik dengan lempeng di sekitarnya. Hal ini menciptakan ratusan gunung berapi aktif dan dorman, termasuk di Indonesia. Jalurnya melintasi Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang, Filipina, hingga Indonesia.


Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif, yakni sekitar 13% dari total gunung berapi aktif di dunia. Pulau Sumatra memiliki Pegunungan Bukit Barisan dengan gunung-gunung seperti Gunung Sinabung dan Gunung Kerinci. Pulau Jawa memiliki lebih dari 30 gunung berapi aktif, termasuk Gunung Merapi dan Gunung Bromo.Wilayah kepulauan Nusa Tenggara juga memiliki gunung besar yakni Gunung Tambora yang pernah meletus hebat pada tahun 1815. Maluku dan Sulawesi juga memiliki gunung berapi aktif, seperti Gunung Nieuwerkerk di Maluku dan Gunung Mahawu di Sulawesi.


2. Terbangun Topografi yang Bervariasi


Indonesia memiliki berbagai bentuk permukaan bumi yang disebut topografi. Topografi ini terbentuk dari tenaga dalam bumi (endogen) dan tenaga luar bumi (eksogen). Tenaga endogen dipengaruhi oleh kondisi geologis, sementara tenaga eksogen dipengaruhi oleh matahari, air, dan angin. Kedua tenaga ini menciptakan variasi topografi seperti dataran rendah, dataran tinggi, gunung, dan pegunungan.


a. Dataran Rendah


Dataran rendah adalah daerah dengan ketinggian di bawah 200 meter di atas permukaan laut. Wilayah dataran rendah cenderung memiliki perbedaan ketinggian yang tidak terlalu signifikan antara satu tempat dengan tempat lain. Dataran rendah sering kali terbentuk dari sedimentasi atau penumpukan material yang dibawa oleh sungai hingga ke muara. Contoh dataran rendah di Indonesia termasuk sebagian timur Pulau Sumatera, bagian utara, barat, selatan, dan timur Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, serta bagian barat, selatan, dan utara Pulau Papua. Dataran rendah ini dapat membentuk iklim dataran rendah yang ditandai dengan variasi suhu harian tinggi dan curah hujan yang sedikit.


b. Dataran Tinggi


Dataran tinggi, atau plateau, memiliki ketinggian antara 200 hingga 1000 meter di atas permukaan laut. Dataran ini bisa memiliki relief yang landai dan terbentuk dari proses eksogen dan endogen. Dataran tinggi akibat vulkanisme cenderung memiliki tanah yang subur. Iklim dataran tinggi memiliki variasi suhu tahunan dan harian yang tinggi, kelembaban udara rendah, tekanan udara rendah, dan sinar matahari yang terik. Beberapa contoh dataran tinggi di Indonesia adalah Batu di Jawa Timur, Bandung di Jawa Barat, Brastagi di Sumatera Utara, dan Gayo di Aceh.


c. Gunung


Gunung adalah cembungan di permukaan bumi yang umumnya terbentuk oleh vulkanisme dan tektonisme. Pegunungan adalah kumpulan gunung dengan lereng yang lebih curam. Ada juga perbukitan, yang memiliki ketinggian antara 500 hingga 750 meter dengan kemiringan lereng yang hampir sama dengan pegunungan.


d. Pantai


Selain daratan, Indonesia juga memiliki topografi pantai, karena negara ini adalah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Pantai bisa memiliki bentuk landai atau terjal tergantung pada pertemuan dengan daratan atau tebing curam. Daerah pantai bisa dibagi menjadi zona yang selalu kering atau selalu basah, serta zona pesisir yang kadang-kadang kering atau basah. Topografi pantai berkontribusi pada iklim maritim yang memiliki suhu rata-rata tahunan yang stabil, hujan lebat, badai, dan banyak awan.


3. Memunculkan Peristiwa Gempa


Gempa bumi tektonik terjadi karena bumi melepaskan tenaga akibat pergeseran lempeng tektonik. Gempa ini bisa sangat berdampak besar karena bisa menjalar ke wilayah yang lebih luas. Sebagian besar gempa di dunia adalah gempa tektonik. Salah satu penyebabnya adalah peristiwa patahan atau dislokasi, yang menghasilkan gelombang seismik yang merusak permukaan bumi.


Indonesia sering mengalami gempa tektonik karena berada di antara tiga lempeng tektonik yang terus bergerak. Hal ini sering menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Dalam periode 2009-2019, terjadi 71.628 gempa di Indonesia. Rata-rata, Indonesia mengalami sekitar 6.512 gempa per tahun, 543 per bulan, dan 18 per hari. Maluku memiliki gempa terbanyak, diikuti oleh Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.



Sekian artikel kali ini tentang letak geologis Indonesia dan pengaruhnya. Semoga bermanfaat.

Jika ada yang kurang dimengerti, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar.


Terimakasih sobat geograf.

Posisi Letak Geologis Indonesia: 3 Lempeng dan 2 Paparan
4/ 5
Oleh